Sup Jamur

 
 Foto: hasil browsing dari Google (pinjam ya...)

Kalau ada yang bertanya sup jamur mana yang paling enak sedunia, maka jawabanku adalah sup jamur hasil masakan nenek.
Tak tertandingi. Tak ada duanya. Enak sekali. Jamurnya besar-besar dan kenyal.

Setiap kami berkunjung ke rumah nenek yang terletak di atas pegunungan, maka masakan istimewa tersebut yang akan dihidangkan. Adik sangat senang. Aku apa lagi. Bisa habis tiga mangkuk sekali sikat. Panasnya kuah sup sangat berjodoh dengan udara dingin pegunungan.

Perut kenyang mengundang rasa kantuk. Sudah hukum alam. Kami pun berangkat tidur cepat. Apa lagi, hujan rintik-rintik datang tanpa ada tanda-tanda akan segera berhenti.

Sebelum tidur, aku sudah berpesan kepada nenek untuk memasak sup jamur lagi esok hari. Kapan lagi bisa menikmati sup selezat itu? Masa harus menunggu musim liburan tahun depan.

Tengah malam aku terbangun karena ingin buang air kecil. Dengan takut-takut aku beranjak menuju kamar mandi di belakang rumah.

Melewati kamar nenek dan kakek, terlihat pintunya sedikit terbuka. Ada suara. Terdengar seperti rintihan kecil. Suara itu hilang timbul. Ada jedanya. Seperti orang mengetuk pintu. Berirama.

Penasaran aku mengintip dari celah yang terbuka. Di dalam kakek sedang tidur tengkurap. Dan nenek sibuk mencabuti jamur-jamur besar dari punggungnya.