Tuesday, January 3, 2012

Bang Toyib

Foto: hasil browsing dari Google (pinjam ya...)

"Adik manis, besok ulang tahun mau kado apa?" tanya ibu.
Adik terdiam sejenak. Mukanya berkerut serius. Otak kanak-kanaknya sedang berpikir keras.
"Adik pengen makan sate, Bu. Kayanya udah lama kita nggak makan enak ya..." Ia tersenyum lugu. Tubuh kurus keringnya tak berbohong soal makan enak tadi.
Ibu menghela nafas. Teringat dompetnya yang kosong, hutang yang beranak pinak, dan bapak yang sudah lebih dari dua kali puasa dan dua kali lebaran tak pulang-pulang. Aku sendiri sudah tak ingat lagi wajah bapak seperti apa, yang ku tahu orang-orang biasa memanggilnya "Bang Toyib".

Esok harinya.
"Asyiikkk... Terima kasih, Bu. Satenya enak banget." Sisa-sisa kecap melumuri bibir mungilnya.
Ibu tersenyum miris sambil mengelus kepala adik. "Makan yang banyak ya Sayang. Selamat ulang tahun." Kemudian ibu mengecup kepala kecil itu. Setetes butiran bening mengalir di pipinya.
"Kakak nggak ikut makan?"
Aku menggeleng. Mataku nyaris basah memandang keranjang lusuh tempat tidur kucing belangku yang sekarang kosong.

4 comments:

yoyon daryono said...

oooh, kucingnya gak suka bau sate trus kabur ya? kasihan....

Anonymous said...

ih, sadisnya.. :(

Anonymous said...

aih saya suka banget yang ini.....sp eechles....you've got me !!! laikdis laikdis laikdis....

Anjar Oktaviani said...

Hmmm tengkyuuuu... saya justru sedih waktu menulis endingnya... :'(