Sunday, January 8, 2012

Macet

 
 Foto: hasil browsing dari Google (pinjam ya...)

Musim penghujan sudah tiba. Seperti yang sudah diterka, banjir dan macet menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan diprediksi, beberapa tahun lagi, jalanan akan macet tak bergerak. Yah... ibu kota ini... pusat denyut jantungnya negara... tak ubahnya seperti neraka.

Masyarakat protes, menagih janji sang penguasa saat berkampanye yang katanya bisa membuat kota ini menjadi lebih baik. Semua media menyoroti... hingga membuat Pak Gubernur gerah. Ia tak mau dikenang sebagai pemimpin yang hanya bisa omong belaka.

Rapat dadakan diadakan. Serius dan fokus. Hingga akhirnya diputuskan bahwa perlu ada studi banding ke negara yang lebih maju. Akhirnya dipilihlah satu negara yang pernah menjajah kita. Jepang, si Negeri Sakura.
"Kita harus belajar dari mereka!" Tekadnya.

Rakyat menunggu dengan penuh harap. Semoga delegasi yang berangkat studi banding pulang membawa berkah. Karena kalau tidak, tinggal di ibu kota lama-lama bisa membuat jadi gila.

Hari yang ditunggu pun akhirnya tiba. Pak Gubernur siap memberikan pidatonya. Ia berdehem sejenak di podium. Kumisnya naik turun berirama.
"Saudara-saudara. Akhirnya kita bisa menemukan cara untuk membuat jalanan ibukota tak macet lagi." Senyumnya mengembang. Dada membusung bangga.

Orang-orang menahan nafas. Tegang. Penasaran.

"Ini solusinya..." Pak Gubernur membuka selubung yang menutupi sebuah kotak kaca. Di dalamnya, ada baling-baling bambu yang biasa dipakai oleh Doraemon dan Nobita.

No comments: