Pohon Rambutan

 
 Foto: hasil browsing dari Google (pinjam ya...)

Musim penghujan telah lewat. Matahari bebas berlenggak lenggok tanpa takut basah.
Ini saatnya pepohonan mengeluarkan bunganya. Dan cahaya hangat mentari akan mengasuh bunga menjadi buah. Dalam hitungan bulan, kulit buah yang hijau pucat menjadi kuning atau merah.

Kami punya satu pohon  rambutan. Tidak seperti para tetangga yang memiliki halaman luas dan jenis pohon yang beragam. Aku dan adik sempat iri. Merengek kepada bapak untuk menanam pohon lagi.

"Mau ditanam dimana? Di genteng?" Bapak terlihat kesal.

Untung datang Simbah dari kampung dan memberi usul. "Kita cangkok saja semuanya."

Hasilnya, sekarang kami punya pohon rambutan dengan aneka buah.
Satu cabang buah semangka pesanan ibu, satu cabang buah durian kesukaanku, satu cabang buah anggur milik adikku, dan satu lagi buah duku kesenangan bapak.

Sayangnya, justru tak ada yang suka rambutan, sehingga kemarin cabangnya harus ditebang.