Friday, September 21, 2012

Jeritan Malam Pertama



Gambar hasil browsing dari Google. Pinjam yaa...
Musik dan gendang ditabuh bertalu-talu.
Bahkan sesekali suara petasan terdengar memekakkan telinga.
Suasana sungguh hingar bingar.
Meriah.

"Oiii... Pengantin pria sudah datang. Ayoo bersiap-siap!!" Teriak salah satu orang dengan sangat bersemangat.

Kemudianorang-orang pun berlarian. Kesibukan yang semula sudah ada semakin bertambah. Masing-masing berusaha menjalankan perannya sebaik-baiknya.
Pihak pengantin wanita pun bersiap-siap. Semua berdiri berjejer di pintu masuk rumah yang sudah dihias meriah.

"Ningsih, ayo... calon suamimu sudah datang. Mari kita keluar." Tegur ibu sang mempelai wanita sambil meraih tangan Ningsih yang duduk terpekur menatap kaca. Entah apa yang dipandanginya. Mungkin pangling karena riasan tebal di wajahnya.

"Sudah, tak perlu malu. Rias wajahmu bagus kok. Cantik sekali kamu hari ini. Manglingi." Bujuk si ibu sambil membimbing Ningsih untuk keluar kamar.

Dalam diam dan pandangan yang kosong Ningsih mengikuti ibunya keluar kamar.

Beberapa puluh menit kemudian penghulu bertanya kepada yang hadir, "Sah Bapak-bapak? Ibu-Ibu?" dan dijawab dengan kencang oleh semuanya, "Sah!"

Begitulah, pesta pun usai.
Kedua mempelai pun memasuki kamar pengantin. Kamar sejuta mimpi. Surga dunia.

Sekian menit yang terdengar hanya erangan tertahan. Yang di luar hanya mengangguk-angguk maklum.

Hingga sejam kemudian terdengar teriakan perempuan.

"Bangsat!!! Kamu pasti menghipnotisku!!!"

1 comment:

mama icel said...

masih ada lanjutannya gak nih? hehe