Friday, September 21, 2012
Rindu Yang Berkarat
Gambar hasil browsing dari Google. Pinjam ya..
Aku selalu resah.
Perasaan yang tak tenang membuatku ingin marah. Belum lama saja sudah dua karyawan yang kena getahnya.
"Saya bilang jangan panjang-panjang kalimatnya! Bisa bikin surat tidak sih?!"
Itu bentakanku yang pertama saat Agus menyampaikan koreksi kedua sebuah nota dinas.
"Kamu seperti baru saja membuat kopi buat saya. Banyak sekali gulanya! Mau membuat saya diebetes?!"
Kali ini Rahmat, office boy yang super penurut terkena semprot.
Tanduk mulai tumbuh dari kepalaku. Rasanya taring pun ikutan mencuat.
"Ibu sedang PMS mungkin." Bisik-bisik terdengar di sekitarku.
"Masa PMS sudah dua bulan lebih nggak hilang-hilang." Sanggah yang lain.
"Yah, PMS permanen mungkin."
"Memangnya tatto, ada permanen dan temporer?"
Aku tak peduli.
Jangankan marah. Memakan orang pun saat ini bisa kulakukan.
Semua ini gara-gara satu hal.
Hanya satu.
Yaitu lama tak bertemu kamu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
terlalu keren kalau gue yang dijadiin OB-nya. .___.
Kehormatan tuh bisa dipake namanya... huahaha... pisss... spontan bgt ituuuh.. :)
keren banget mbak !
Post a Comment